"Sebelah sini...! makanya pakai otak!" bentaknya sembari duduk di pinggir jalan... Sesekali dia tertawa laksana seorang bos bersama kawan-kawannya. Karena orang gila tentunya saat melakukan itu dia tak menghiraukan orang yang lewat di depannya. Sobat... kupandangi orang gila itu... tampak serius dan nyata di dunianya. 'Dasar orang gila' dalam benakku...
Sobat... melihat orang gila... ekspresinya memang terlihat begitu nyata, seperti memang benar-benar terjadi ... seolah di dunianya dia benar-benar melakoni apa yang diimajinasikannya... saat tertawa, menangis bahkan seperti yang ku gambarkan di atas tadi... dia membentak-bentak anak buahnya... seolah-olah dia itu ya bos yang sedang memarahi anak buahnya.
Bila melihat orang seperti ini tentu akan mengatakan 'Dasar orang gila' atau 'Gila ya orang itu'. Karena kita tahu... si gila itu sedang ngomong sendiri, di pinggir jalan dan... yah gilaa...
Terlintas dibenakku bisa jadi akan berbeda jika kita masuk di imajinasinya atau masuk di dunianya, mungkin kita baru mengerti apa maksud si gila tadi... (kalaupun bisa berarti kita ikutan gila kali ya... wkk). Tahu kan maksudku? Klau masih bingung, gini kamsudnya... Pernahkah sobat melamun? atau mengingat masa lalu atau bahkan berhayal? Ya saat itulah.... saking asyiknya sobat melamun, mengenang masa lalu sobat akan tertawa sendiri, atau menangis sendiri, 'berkata "Yes... yes... sambil jingkrak jingkrak" karena sedang menghayalkan sesuatu yang menggembirakan.... orang lain yang melihat tingkah anda pasti akan mengatakan "Hey... gila ya ngomong sendiri, tertawa sendiri". Kita sebagai pelaku pasti tidak mau dikatakan gila kan... karena kita tadi hanya melamun, menghayal, mengingat masa lalu.
Sobat maksud dari tulisan ini sebenarnya begini... kita menganggap orang itu gila karena kita tahu bahwa 'si gila itu saat melakukan aktivitas sehari-hari itu keliru... Saat dia 'bicara' sebenarnya dia itu ngomong sendiri, saat 'tertawa' sebenarnya dia tertawa sendiri padahal tidak ada hal yang lucu, berjalan tanpa arah, atau menurutnya 'tidur' di kasur padahal dia tidur di trotoar... intinya apa yang dilakukan si gila itu... yaaaaa... gila lah.... (susah juga mendefinisikannya). Ada yang mengatakan 'Orang gila' dalam melakukan sesuatu aktifitas dalam bentuk apapun tidak pernah ia fikirkan sebelumnya (tidak bisa berfikir secara realistis)
Kalau begitu... apa bedanya kita-kita ini dengan si gila yang saya ceritakan di atas, bila melihat perkataan begini 'Dunia ini hanya sementara dan laksana panggung sandiwara'. "Dunia ini hanya permainan (Al Ankabut : 64)"
Seseorang dengan bermodal uang banyak ingin mendapatkan sebuah jabatan, atau dia sangat berambisi sekali ingin menjadi kepala daerah... sabet sana sabet sini... pergi ke para normal, melakukan korupsi untuk modal money politik, masuk ke gang gang kecil saat kampanye (maksudnya biar terkesan dekat dengan rakyat), setelah jadi pejabat, uang yang seharusnya untuk pembangunan gang gang kecil tadi ditilepnya (bosone wagu kikkkk) dan seabrek tingkah laku buruklah. Orang yang mengerti arti sebuah jabatan, beratnya tanggung jawab amanah tentu akan mengatakan 'Gila ya orang ini'
Atau seperti ini, seorang pedagang, biar laku keras, memanipulasi dagangannya, mencampur dengan kualitas yang buruk (Bensin dicampur dengan minyak tanah, buah duku dicampur dengan langsep -seperti penjual di pinggiran Ungaran-) , sering melakukan sumpah palsu (Asli mas, untung saya cuma seribu... demi Allah), mengurangi takaran timbangan. Seorang pelajar, melakukan kenakalan remaja, melakukan free sex, narkoba. Dan atau juuuuuutaan bahkan milyaran tingkah manusia... yang ternyata lebih banyak penyimpangan daripada tidaknya (dilihat dari segi agama), tentu bila ada makhluk di luar kita ( manusia) dan mengerti hakekat hidup ini (misal : malaikat, hewan atau apalah ) bisa jadi mereka akan mengatakan... 'Gila ya manusia itu'
Sekali lagi, mungkin bila ada makhluk lain atau sebagian kecil manusia itu sendiri yang mengerti hakikat hidup ini, mereka akan mengatakan "Gila ya manusia itu".
Contoh lain sobat... ada orang... sebut aja si 'G' tanya kepada si A. "Maaf mas... jalan ke Masjid mana ya?". si A "ooo lurus, kalau ada perempatan atau pertigaan tetep lurus aja...". Setelah bertanya si G bukannya berjalan lurus... tetapi malah balik kanan dan muter-muter sambil ketawa ketiwi dan kembali lagi ke si A... tanya lagi "Maaf mas... jalan ke masjid mana ya ?". Karena si A orang sabar dia menjawab 'ooo lurus aja, jangan belok belok". setelah bertanya, si 'G' balik kanan, ketawa ketiwi, muter muter tidak jelas dan kembali lagi pada si A lagi... begitu berulang-ulang, sekali dua kali, bahkan lima kali lebih. Kalau kita yang menjadi si 'A' bisa jadi akan marah dan mengatakan "Gila ya kamu G!"....
Emm... "Ya Allah... ampunilah kami... tunjukkan jalan yang lurus...dst" doa ini mungkin tidak sekali kita mohonkan kepada Allah, bahkan dalam 5 waktu. ('Ihdinashshiratalmustaqim)... selesai... balik kanan... ketawa ketiwi... muter-muter dalam kehidupan yang tidak jelas... dikasih peringatan malah bilang 'wah sok tau, sok suci dst'... coba... gila ndak kita ni...
Jadi sobat.... sebelum saya jadi tambah gila setelah menulis ini... saya akhiri aja tulisan ini 'salam dari orang gila!'
6 komentar:
Saya pernah mengingat masa lalu sambil tersenyum.... tapi nggak sampai ngomong sendiri dan mudah2an nggak deh hehehe
Kadang kasian juga ya .. :(
@serba ter: iya... kalau udah sampai ngomong sendiri itu artinya udah gejala... wkkk
@Kelpo: kasian orang gilanya, apa kita ni...? (thanks udah komeng...)
Harus d tampung di tempat yg pantas ya sob...
tapi terkadang hanya org saja yg menganggap dia gila.. pdhal tidak gila... hnya sters berat...
Kalo ngomong sendiri,, belum tentu gelaja orang gila....
Saya tersinggung bnget ni....
Bdw...
Kalo dah waktu...
Follow balik y....
@syaifullah : betul betul betul... (stress berat ama gila kelihatannya masih saudara sob)
@Eric : wkkk.... berarti sring ngomong sendiri ni...
Sebenarnya... inti dari posting masalah orang gila ini ada pada tengah-tengah posting' atau 4 paragraf terakhir... kalau bahas orang gila di pinggir jalan itu hanya intro saja...
Posting Komentar