Luna Ariel, Media Menambah Luka yang Menganga



Santernya berita video Ariel dengan artis2 membuat pikiran masyarakan terfokus pada kasus tersebut. Video mereka menjadi bahan perbincangan di warung, arisan, kantor, sekolah dll. Inilah bisa jadi dampak dari cepat dan mudahnya informasi yang bisa diterima oleh masyarakat, bahkan tidak memandang kepada siapa berita itu diterima, apapun golongan, usia, profesi, dari anak kecil hingga dewasa, pekerja biasa sampai kantoran.

Bila sebuah berita walau hanya sebuah isu/hoax namun karena sering diberitakan bisa menjadi seakan-akan berita itu benar. Apalagi berita tersebut adalah real/nyata. Sehingga media laksana menambah luka yang sudah menganga. Kasus zina, yang budaya ketimuran merupakan sebuah aib, namun karena sering diberitakan menjadikan opini masyarakat bergeser, zina menjadi suatu hal yang lumrah. Hamil di luar nikah, karena yang menimpa adalah artis, malah mendapat nobel dan bila terjadi pada masyarakat biasa juga dianggap biasa. Adegan suami istri walaupun sah (suami/istri sendiri) saja tidak boleh diperlihatkan ke orang lain, apalagi kalau itu pasangan yang bukan mukhrimnya (pasangan zina).
Lihat saja di sekeliling kita, sekarang orang tua lebih malu bila punya anak perempuan sudah dewasa (usia menikah) belum punya pacar atau belum ada pria yang mendekati. Orang tua khawatir kalau anaknya dikatakan tidak laku. Mungkin mereka (orang tua) lebih senang anaknya mendekati zina... naudzubillah...
Walau tidak semua orang tua demikian, namun tanpa kita sadari kalau di sekeliling kita ada pergeseran nilai. Dan salah satu faktor penyebabnya adalah media.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails