Alasan Ibukota Negara (Jakarta) Perlu Dipindahkan

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi Pemerintahan, Teguh Juwarno menggulirkan wacana memindahkan ibukota kembali muncul. Alasannya sudah terlalu macet, semrawut, penuh sesak, fungsi menumpuk, juga langganan kena goyangan gempa sudah identik dengan Jakarta. Beragam keluhan kerap menyapa ibukota Negara Indonesia tersebut. Menurunya perlu pemindahan ibukota dari Jakarta ke wilayah tengah Indonesia, yakni di Pulau Kalimantan.

Dia mengungkapkan Jakarta, sudah menjadi beban berat bagi Indonesia. Kemacetan sudah semakin parah, bahkan telah menimbulkan kerugian Rp17,2 triliun per tahun. Bahkan, iring-iringan mobil pejabat negara sering dikecam karena menambah kemacetan. Selain itu, Jakarta sudah memiliki fungsi yang menumpuk, seperti kota jasa keuangan, perdagangan dan pemerintah sekaligus.

Belum lagi, soal Jakarta yang rawan gempa karena posisinya berdekatan dengan pesisir selatan dan barat Pulau Jawa. Wilayah ini sering menjadi langganan gempa karena berada di wilayah dekat perbatasan antar lempeng besar yang mudah bertubrukan, yakni lempeng Australia dan lempeng India bertubrukan dengan lempeng Sunda.

Wilayah sekitar lempeng ini secara seismic sangat aktif sehingga sering gempa. Wilayah yang dimaksud adalah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Banda, Maluku dan Papua seperti terungkap dalam peta zona gempa Indonesia yang didasarkan pada sejarah gempa negeri ini.

Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya, Ahmad Muzani, juga menilai kawasan yang paling cocok adalah di Pulau Kalimantan. "Jadi menurut saya, wacana ini sudah terlalu lama dan sudah terlalu sering, dalam setiap rezim kepresidenan ini selalu diwacanakan," katanya di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 26 Juli 2010.

Menurut Muzani, saatnya parlemen memutuskan untuk membangun sebuah kawasan baru untuk Ibukota. "Yang paling ideal memang Kalimantan."

Kenapa Kalimantan?

Dari sisi lokasi, menurut Teguh Juwarno, Kalimantan cukup strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia.

Kedua, menurut Peta Gempa 2010, Kalimantan juga termasuk wilayah yang paling aman dari zona gempa. Para ahli gempa juga kerap mengungkapkan Kalimantan menjadi wilayah paling aman dari gempa karena pulau besar ini jauh dari wilayah tumbukan lempeng besar, serta jauh dari ring gunung berapi yang memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali dan seterusnya.

Ketiga, kepentingan pemerataan pembangunan di luar Jawa. "Jakarta biar menjadi pusat bisnis," kata Muzani.

Keempat, Kalimantan kini tengah sibuk membangun berbagai prasarana infrastruktur. Seperti jalur kereta api, jalan raya lintas Kalimantan yang akan berdampak bagi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.

Muzani menyebut, sejumlah negara lain juga sudah memindahkan ibukota negara mereka ke lokasi lain. Contohnya, Pakistan memindahkan Ibukota ke Islamabad, Arab Saudi dari Jeddah ke Riyadh, Australia dari Sydney ke Canberra, Malaysia pindah ke Putrajaya, dan Afrika Selatan pindah dari Capetown ke Johannesburg.

"Jadi banyak yang berhasil kan. Nah, kita berhasil mewacanakan, belum berhasil melaksanakan," kata Muzani.
Sumber : Vivanews

2 komentar:

anggasona mengatakan...

hmmm, emg ibukota shrs ny dipindahkan, btul skli sperti pndapat2 tokoh diatas yg ini n itulah, kl negara lain aja bs knp indonesia tidak, hehehe :)

yordan mengatakan...

kalo pindah
kan ga semudah yg kita ungkapkan

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails